Bayangkan sebuah dunia di mana ponselmu, jam tangan pintar, bahkan mobilmu tahu kapan kamu sedang stres, lapar, atau senang — dan semuanya menyesuaikan perilakunya berdasarkan itu.
Selamat datang di era Internet of Behaviors (IoB), di mana data digital tidak hanya mencatat apa yang kamu lakukan, tapi juga memahami mengapa kamu melakukannya.
Teknologi ini bukan lagi sekadar prediksi masa depan — ia sudah berjalan, diam-diam memengaruhi cara kita bekerja, berbelanja, hingga berpikir.
Apa Itu Internet of Behaviors (IoB)?
Internet of Behaviors (IoB) adalah pengembangan dari Internet of Things (IoT) — jaringan perangkat yang saling terhubung dan mengumpulkan data.
Namun, jika IoT hanya fokus pada apa yang dilakukan perangkat, IoB fokus pada bagaimana perilaku manusia bisa dianalisis dari data yang dikumpulkan.
Contohnya:
- Smartwatch yang mendeteksi detak jantungmu naik dan menyarankan kamu untuk istirahat.
- Aplikasi belanja online yang tahu kapan kamu paling impulsif membeli barang.
- Kamera di mobil pintar yang mengenali wajah lelah dan memperingatkan agar kamu berhenti menyetir.
Menurut Gartner, IoB menjadi tren teknologi strategis global sejak 2023 dan diperkirakan akan memengaruhi lebih dari 60% populasi dunia pada 2026.
Bagaimana IoB Bekerja?
IoB menggabungkan tiga elemen utama:
- Data Sensorik (IoT Devices)
Perangkat seperti smartwatch, kamera, atau sensor rumah pintar mengumpulkan data perilaku. - Analisis AI dan Machine Learning
AI menganalisis pola emosi, kebiasaan, dan konteks sosial dari data tersebut. - Intervensi dan Prediksi
Sistem memberikan rekomendasi, promosi, atau peringatan berdasarkan interpretasi emosi dan perilaku pengguna.
Contohnya, aplikasi kesehatan mental bisa mendeteksi perubahan pola tidur atau aktivitas, lalu menyarankan meditasi atau terapi online.
Contoh Nyata IoB di Kehidupan Sehari-hari
1. Smartwatch dan Kesehatan Emosional
Apple Watch kini bisa mendeteksi tingkat stres melalui variabilitas detak jantung. Dari situ, ia menyarankan pernapasan teratur atau istirahat.
2. Digital Advertising
Platform iklan digital kini menganalisis ekspresi wajah pengguna lewat kamera (dengan izin) untuk mengetahui reaksi terhadap iklan.
3. Asuransi dan Keamanan
Perusahaan asuransi mobil menggunakan IoB untuk memantau gaya mengemudi pelanggan. Pengemudi yang tenang dan hati-hati mendapat premi lebih rendah.
4. E-Learning dan Produktivitas
Aplikasi pendidikan mulai menggunakan pengenalan wajah untuk membaca fokus atau kebosanan siswa — dan menyesuaikan materi secara real-time.
Baca juga: AI di Kehidupan Sehari-hari: Sudah Sejauh Mana Kita Tergantung?
Manfaat Internet of Behaviors
- Personalisasi Layanan yang Lebih Canggih.
IoB membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih relevan dan intuitif. - Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan.
IoB mendeteksi stres, kelelahan, bahkan potensi depresi lebih cepat daripada manusia. - Efisiensi Bisnis.
Perusahaan bisa memahami perilaku pelanggan secara mendalam dan mengoptimalkan strategi pemasaran. - Konektivitas Emosional antara Manusia dan Teknologi.
IoB menciptakan hubungan yang lebih “empatik” antara pengguna dan perangkat mereka.
Risiko dan Tantangan Etis IoB
Meski menjanjikan, IoB membawa risiko besar — terutama dalam hal privasi dan etika.
- Privasi Data Pribadi. IoB mengumpulkan data sensitif seperti emosi, kebiasaan, dan keputusan pribadi.
- Manipulasi Perilaku. Data emosi bisa digunakan untuk memengaruhi keputusan pembelian atau opini politik.
- Kecanduan Digital. Ketika teknologi tahu kapan harus memancing perhatianmu, kamu bisa semakin sulit lepas dari perangkat.
- Bias Algoritma. AI masih bisa salah membaca konteks, terutama dalam memahami ekspresi manusia lintas budaya.
TechCrunch menyoroti bahwa regulasi privasi menjadi faktor krusial untuk memastikan IoB digunakan secara etis dan transparan.
Masa Depan IoB: Antara Empati dan Kontrol
Masa depan Internet of Behaviors akan bergantung pada satu hal: keseimbangan antara manfaat dan batasan etis.
Jika digunakan dengan bijak, IoB bisa menjadi alat yang membantu manusia hidup lebih sehat, produktif, dan sadar diri.
Namun jika disalahgunakan, ia bisa menjadi alat kontrol sosial paling kuat di era digital.
Kuncinya ada pada transparansi dan kesadaran pengguna — kita harus tahu kapan data kita digunakan, dan untuk tujuan apa.
Kesimpulan
Internet of Behaviors (IoB) adalah tonggak baru dalam evolusi digital: teknologi yang tidak hanya memahami tindakan, tapi juga emosi manusia.
IoB membuka peluang besar dalam dunia kesehatan, bisnis, dan pendidikan — namun juga menuntut tanggung jawab besar dari penggunanya.
Karena pada akhirnya, teknologi secerdas apa pun tetap harus berpihak pada nilai paling manusiawi: empati dan kebebasan.







