Ekonomi digital menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi e-commerce terhadap PDB Indonesia meningkat pesat seiring dengan perubahan perilaku belanja masyarakat. Dari belanja kebutuhan sehari-hari hingga investasi jangka panjang, e-commerce kini menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Apa Itu Ekonomi Digital dan Mengapa Penting?
Ekonomi digital merujuk pada aktivitas ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital sebagai basis utama, termasuk e-commerce, fintech, logistik digital, dan konten kreator.
Bagi Indonesia, ekonomi digital penting karena:
- Menciptakan lapangan kerja baru.
- Mendorong UMKM naik kelas.
- Meningkatkan efisiensi rantai pasok.
- Memperluas akses pasar internasional.
Menurut laporan Google-Temasek-Bain e-Conomy SEA 2024, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 109 miliar, dan diproyeksikan terus naik hingga USD 150 miliar pada 2025.
Kontribusi E-commerce terhadap PDB Indonesia
E-commerce adalah sektor terbesar dalam ekonomi digital Indonesia. Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak menyumbang sebagian besar nilai transaksi digital.
Faktor pendorong kontribusi e-commerce terhadap PDB:
- Lonjakan transaksi online. Pada 2024, nilai transaksi e-commerce Indonesia diperkirakan lebih dari Rp600 triliun.
- UMKM digital. Lebih dari 21 juta UMKM sudah masuk ke platform online.
- Perubahan perilaku konsumen. Masyarakat kini lebih nyaman berbelanja via smartphone.
Baca juga: UMKM Indonesia Beradaptasi dengan Digitalisasi
Dampak E-commerce pada Perekonomian Nasional
- Pertumbuhan PDB – Kontribusi e-commerce diperkirakan menyumbang 5–6% terhadap PDB Indonesia.
- Peningkatan investasi – Investor asing tertarik pada ekosistem e-commerce Indonesia.
- Peningkatan literasi keuangan – Banyak konsumen terbiasa menggunakan dompet digital dan paylater.
- Penciptaan lapangan kerja – Dari kurir hingga data analyst, ekosistem e-commerce menyerap jutaan tenaga kerja.
Menurut TechCrunch, Indonesia menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara, melampaui Thailand dan Vietnam.
Tantangan dalam Kontribusi E-commerce
Meski tumbuh pesat, ada sejumlah tantangan:
- Infrastruktur logistik. Distribusi ke daerah terpencil masih jadi kendala.
- Keamanan siber. Ancaman kebocoran data dan penipuan online meningkat.
- Persaingan ketat. Marketplace harus terus berinovasi untuk menarik konsumen.
- Literasi digital. Sebagian masyarakat masih ragu menggunakan layanan online.
KompasTekno menyoroti bahwa masih ada gap digital antara kota besar dan daerah rural yang harus segera diatasi.
Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia
Kontribusi e-commerce pada PDB diprediksi akan terus meningkat dengan dukungan:
- 5G & AI – Mempercepat transaksi dan personalisasi belanja.
- Integrasi logistik digital – Memperbaiki pengiriman ke seluruh Indonesia.
- Kolaborasi UMKM & marketplace – Membantu pelaku usaha kecil masuk pasar global.
- Dukungan regulasi pemerintah – Memberikan insentif dan perlindungan konsumen.
Kesimpulan
Ekonomi digital Indonesia dan kontribusi e-commerce terhadap PDB telah menjadi kekuatan baru dalam pertumbuhan nasional. Dengan pasar yang besar, inovasi teknologi, dan dukungan pemerintah, e-commerce akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Meski ada tantangan infrastruktur dan keamanan, peluang yang ditawarkan jauh lebih besar. Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi digital Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.









